Pustakamawar

Melanglang Imajinasi, Menebar Benih bagi Generasi

Tuesday, October 10, 2006

BANJIR BONUS

Santri kami yang masih usia TK bertanya dengan nada protes, “kenapa harus puasa segala, ustadz. Puasa itu kan hanya menjadikan kita dahaga dan perut lapar.” Pertanyaan protes disampaikan oleh para santri yang masih sangat polos dan jujur. Rasanya saat itu kami cukup repot harus memulai jawaban dari mana? Mengingat usia anak masih TK, pasti belum mampu diberi pengertian masalah dalil al Qur’an maupun al Hadits. “Yang cakep-cakep, maukah saat ini ustadz membagi hadiah?” demikian kami memulai menjawab protes anak-anak. Secara serentak mereka menjawab “ mau dong, mana-mana.” Suasana menjadi ramai. Sebagaian anak-anak berlari menyerbu kami. “Baik semua hadiah pasti akan kita terima. Saat ini Romadlon, Allah Ta’ala sedang memberi hadiah pada semua yang beriman. Saat ini sedang ada banjir bonus. Siapa yang mau”, demikian cerita kami untuk memberi keyakinan kenapa harus ada Romadlon.
Romadlon datang, banjir bonus? Benarkah. Pasti. Bagaimana tidak, tidurnya orang yang berpuasa dinilai ibadah. Saat siang hari orang yang puasa kemudian kelelahan dan tidur mendapatkan pahala karena tidurnya. Dengan demikian prilaku pasif seperti tidur saja dinilai sebagai ibadah aktif yang mendapatkan nilai investasi. Mengapa demikian? Tidur orang puasa dapat menyelamatkan dirinya dari keburukan lisan dan prilaku yang dapat merusak amalan puasanya.
Saat ini amalan sunah ditulis sepadan dengan amalan wajib. Sholat sunnah bernilai seperti sholat wajib. Shodaqoh sunnah bernilai lipatganda. Demikian pula prilaku kesunnahan lainnya dicatat senilai dengan pahala wajib. Sedangkan amalan yang wajib pahalanya dilipatgandakan. Di dalam Romadlon, Allah Ta’ala menghadlirkan satu malam senilai seribu bulan. Itulah yang disebut lailatul qodar. Saat banus lailatul qodar datang, maka sholat tahajut kita di malam itu ternilai seperti kita sholat tahajut seribu bulan. Demikian pula amal shodaqoh, kebaikan-kebaikan dijdikan berlipat dalam hitungan seribu bulan. Seribu bulan hampir sama dengan delapan puluh tiga tahun. Jika malam itu saat banus lailatul qodar kita dapatkan, berarti usia kita telah diberi kelipatan usia 83 tahun. Bau mulut tidak sedap orang yang berpuasa diberi bonus bau wangi seperti wangi minyak kasturi.
Agar di siang dan malam Romdlon dapat digunakan sepenuhnya untuk ibadah. Maka Alloh Ta’ala memberi bonus meniadakan para penghalang dan penggoda ibadah dari bangsa syaitan. Saat itu para perusuh dan perusak dunia, syaithan juga diikat, dan dipenjara. Hal ini sebagai bonus agar manusia secara optimal, tidak mendapatkan penghambat dalam meraih keistimewaan Romadlon. Ibadah semaksimal mungkin akan dapat diraihnya.
Al Qur’an diturunkan saat Romadlon. Ini alah bonus termulya bagai semua umat. Karena melalui al Qur’an terlaksana program gemar membaca (iqro’). Gerakkan iqro’ membuka jendela ilmu. Tak heran jika semua jendela ilmu dipelopori oleh ilmuwan Islam. Apalagi isi dan kandungan al Qur’an sebagai pedoman hidup kita memuat semua dasar-dasar ilmu pengetahuan yang dibutuhkan umat manusia dalam menyelesaikan kehidupannya. Bonus al Qur’an di Romadlon ini akan memberi dampak kebangkitan peradaban. Saat kita tadarus al Qur’an, saat itu kita mengkaji peradaban. Kita belajar moral kepribadian. Kita memberi tongkat kehidupan di tengah-tengah kegelapan dunia.
Kekuatan tenaga fisik umat yang berpuasa dapat mengalahkan tenaga fisik orang yang tidak puasa. Inilah bonus yang luar biasa. Hal ini dibuktikan dengan kemenangan kaum muslimin dalam perang saat Romadlon.
Saat Romadlon, Alloh Ta’ala mengambil alih tugas para malaikat dalam mencatan dan memberi pahala. Alloh Ta’ala langsung memberi penilaian secara khusus karena pentingnya puasa. Dengan demikian pengawas ekstra ketat dari Alloh Ta’ala ini merupakan bonus bahwa pahala orang yang berpuasa langsung diterima dan sampai pada Alloh Ta’ala tanpa harus melalui perantara.
Secara dlohiriah, orang mukmin tergerak untuk membagi zakat, infaq dan shodaqoh saat Romadlon ini. Keberkahan Romadlon berimbas pada keberkahan secara materialis. Para juragan membagikan bonus paket lebaran. Para orang tua membagikan busana terindah untuk putra-putrinya. Para penguasa menyebarkan paket bingkisan kepada rakyatnya. Dan orang-orang fuqoro’ masakin akan mendapatkan jatah zakat maal dan zakat fitra. Insya Allah jika dikelola secara optimal mereka mendapatkan lebih besar nilainya dibanding dengan BLT dari pemerintah pertiga bulan itu.
Sungguh sangatlah merugi jika orang-orang mukmin yang mendapatkan bulan bonus tidak mempersiapkan diri. Bahkan kemudian dia keluar dari bulan tersebut tidak mendapatkan apa-apa. Semoga bulan bonus ini dapat dijadikan investasi untuk mengumpulkan bekal tiket mendaki surga. Semoga kegembiraan kita dalam menyambut kehadliran Romadlon dapat dijadikan perisai menolak jilatan api neraka sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Bukhori Muslim, as shiyamu junnatun, puasa itu perisai. Raih bonus-bonus selama Romadlon agar dapat kita jadikan perisai.

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home